Rabu, 02 Februari 2011

Mall Berarsitektur Alami ?

Kekhawatiran para penduduk terhadap pembangunan pusat-pusat pembelanjaan. salah satunya adalah berkurangnya lahan kosong untuk kepentingan sosial, dan persaingan antara pendapatan pasar swalayan dengan pasar tradisional.
" kalau dibandingkan dengan pasar tradisional, kualitas barang di swalayan lebih berkualitas."

"iya, terus juga kalu masalah lahan kosong untuk kepentingan sosial contohnya seperti apa ?"

"yaaa, misalnya buat tempat bermain anak anak"

"kalau itu sih kan di mall juga banyak fasilitas permainan anak anak "

"iya ada, tapi biayanya mahal, orang-orang kalangan bawah mana mungkin bisa merasakan itu ? sedangkan anak-anak kalangan bawah juga ingin menghilangkan rasa jenuhnya dengan sekedar bermain meskipun hanya di lahan kosong. udah luas, gratis lagi."

"apa lingkungan itu hanya bisa di miliki oleh orang orang kalangan atas aja ?"
tentu tidak bukan ??

orang kaya pun menginginkan hidup sehat kan? bagaimana mau sehat kalau lingkungannya saja sudah dipadati mall mall?
selain itu dengan banyaknya mall tidak ada lagi peresapan air ataupun penyarinagn udara. bahkan paru-paru dunia pun telah menghilang.
pantas saja banjir dimana-mana?
banjir merupakan salah satu akibat dari pembangunan pusat - pusat pembelanjaan, yang rata - rata di sekitar mall tidak ad tanah untuk perepan air, yang akibatnya ketika hujan air menggenang karna di sekelilingnya tertutup aspal.

"nah, bagai mana cara mengatasinya agar mall tetap ada tetapi tidak merusak linkungan."
"kalau menurut saya kenepa tidak membuat mall yang berarsitektur alami. bisa lebih unik kan?
bahkan bisa menarik perhatian pengunjung."
bagus juga idenya.
iya yah kenapa tidak membuat mall yang arsistekturnya alami.
mall yang biasanya berarsitektur glamour,megah,modern kini di sulap menjadi mall yang berarsitektur kebudayaan.

Kita bisa ubah sekeliling mall denagan tumbuh tumbuhan dan halamannya memekai rumput jepang, sehingga mampu untuk menyerap air.

inilah pokok pikiran yang disampaikan Gina, Yeni, Veni dan Irna.

bagaimana tanggapan kalian ? Oke sumbang saran Yaaaa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar